Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar dan Metode Pemanasan Styrofoam Terhadap Beton Ringan
DOI:
https://doi.org/10.55123/insologi.v2i5.2668Keywords:
Lightweight Concrete, Heated Styrofoam, Superplasticizer, Coarse Aggregate, ConcreteAbstract
Concrete is a construction material that is widely used in various types of construction. One of the disadvantages of concrete is that its specific gravity is quite high, thus giving a big dead load on the structure. An alternative to overcome this weakness is using lightweight concrete. Therefore, in this study, lightweight concrete will be made with heated styrofoam. The styrofoam used is expanded polystyrene (EPS) type with a grain size of 4-5 mm. Heating of styrofoam the was done at 100°C for 15 minutes and 100°C for 25 minutes. The objective of this study is to evaluate the compressive strength and specific gravity of lightweight concrete using heated styrofoam material with different heating methods and the use of coarse aggregate in the lightweight concrete. Test sample in this study used heated styrofoam as 100% coarse aggregate replacement and 75% coarse aggregate replacement, while the remaining 25% uses coarse aggregate with a maximum grain size of 19.05 mm. To improve workability, a superplasticizer of 0.9% by weight of cement was used. The results of compressive test showed that the optimum value of compressive strength testing of 11.24 MPa in lightweight concrete with coarse aggregate and heated styroforom with the heating for 25 minutes at a temperature of 100°C. The concrete strength was classified into lightweight concrete lightweight structure. The specific gravity of the concrete is 1.578.38 kg/m3, which was classified into lightweight concrete based on SNI 03-3449-2002.
Downloads
References
Ala, P., & Arruan, H. (2018, August). Beton Ringan Menggunakan Styrofoam Sebagai Bahan Pengganti Agregat Kasar. In Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) (Vol. 2, No. 1).
Anugraha, R. B., & Mustaza, S. (2010). Beton ringan dari campuran Styrofoam dan serbuk gergaji dengan semen Portland 250, 300 dan 350 kg/m3. Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, 8(2), 57-66.
Arfani, M. B. H., Simanihuruk, B., & Dewita, H. (2023). Optimasi Pemakaian Serat Rosella Pada Campuran Beton Dengan Variasi Maksimum Ukuran Agregat 10 Mm, 15 Mm, Dan 25 Mm. Jmts: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 185-190
Lukman dkk. (2021). Studi Experimental Besaran Mekanis Beton Ringan Dengan Material Heated Styrofoam, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.
Prayitno, S., Rismunarsi, E., & Romadhoni, S. H. (2016). Pengaruh penambahan serat bendrat dan styrofoam pada beton ringan terhadap kajian kuat tekan dan kuat geser. Matriks Teknik Sipil, 4(4).
Priyono, Y. J., & Nadia, N. (2014). Pengaruh Penggunaan Styrofoam Sebagai Pengganti Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton. Konstruksia, 5(2).
Siahaan. (2020). Penggunaan Styrofoam Sebagai Subsitusi Persial Agregat Kasar terhadap Nilai Kuat tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Ringan
Simbolon, Tiurma. (2008). Pembuatan dan Karakterisasi Batako Ringan yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen. USU. Medan
Tarihoran, E., Kumaat, E. J., & Windah, R. S. (2020). Pengaruh Penggunaan Styrofoam Sebagai Substitusi Parsial Agregat Kasar Terhadap Nilai Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Lentur Beton Ringan. Jurnal Sipil Statik, 8(6).
Wibowo, A. P., Lianasari, A. E., Kurniawan, T. A., & Wiransyah M, Z. A. (2019). Pengaruh Pemanasan Awal pada Butir Styrofoam terhadap Kuat Tekan Beton Ringan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ericko Aditya Chandra, Syafri Wardi, Angelalia Roza
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
Penulis mengakui bahwa INSOLOGI (Jurnal Sains dan Teknologi) sebagai publisher yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain, seperti: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dan lain-lain. Dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada INSOLOGI (Jurnal Sains dan Teknologi).
