Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang
DOI:
https://doi.org/10.55123/sehatmas.v2i3.1851Keywords:
Knowledge, Attitude, Parenting, Diarrhea, StuntingAbstract
Stunting or short stature is a term used for children whose height is below average (<-2 SD) of the same sex, chronological age and ideally from the same racial-ethnic group. Stunting can cause children to experience health problems during their growth and development, even irreversible. In the short term, stunting causes a slowdown in the process of growth and development and in the long term it will have an impact on cognitive aspects and the possibility of non-communicable diseases. Therefore, the incidence of stunting is an indicator of child welfare in a country. This study aims to analyze the factors associated with the incidence of stunting in toddlers in the Bakunase Community Health Center, Kupang City. This type of research is an analytical survey, with a case control design. The number of samples was 136 people which were divided into 68 case groups and 68 control groups. The data analysis technique used the chi-square statistical test. The results showed that there was a relationship between mother's knowledge (p value = 0.000, OR = 6.667), mother's attitude (p value = 0.000, OR = 5.808), mother's parenting style (p value = 0.000, OR = 5.093), living environment ( p value = 0.000, OR = 7.538), and the incidence of diarrhea (p value = 0.002, OR = .3.175) with the incidence of stunting in toddlers in the Working Area of the Bakunase Health Center, Kupang City. Therefore, health promotion and cross-sector cooperation are needed to overcome the problem of stunting.
Downloads
References
Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Jurnal Media Litbangkes, Vol. 28 No. 4, 253.
Azwar, S. (2007) Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa Aksara.
Azwar, S. (2007) Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik (2021) Persentase Balita Pendek Dan Sangat Pendek (Persen). Jakarta.
Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) (2018) Pedoman Pelaksanaan Intervensi Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Jakarta.
Bulu, D. (2022). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Watukawula Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana Kupang.
Desyanti C., Nindya T. S. (2017) Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutrition, 2017, 243-251.
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (2020) Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020. NTT.
Global Nutrition Report (2018) Action and Accountability to Accelerate The World’s on Nutrition.
Hasnawati (2022) Pengetahuan orang tua dengan kejadian stunting. Journal of Nursing, 1(2): 31-34.
Khaerunissa, I., Nurhayati, A., Yulia, C. Praktik Pemberian Makan Pada Anak Stunting Usia Bawah Dua Tahun Di Kelurahan Cimahi (Feeding Practices Of Toddlers Stunting Under Two Years In Cimahi Village). (2019). Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner, 8 (2): 7-13.
International Food Policy Research Global Nutrition Institute (2016a) From Promise to Impact Ending Malnutrition by 2020. Washington DC.
Kementerian Kesehatan RI (2018) Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia, 2018.
Kisnawaty, S. W., Viviandita, J., & Pramitajati., I. (2022) Hubungan Sikap Ibu Balita Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kota Wonogiri. Jurusan Ilmu Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia. 5(2): 240-244.
Lobo, W. I., Henny Talahatu, A., & Riwu, R. (2019). Media Kesehatan Masyarakat FAKTOR PENENTU KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG. 1(2), 59–67. https://ejurnal.undana.ac.id/MKM
Marni, M. et al. (2021) „Cultural Communication Strategies of Behavioral Changes in Accelerating of Stunting Prevention: A Systematic Review‟, Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 16(9), pp. 447–452. Available at: https://oamjms.eu/index.php/mjms/article/view/7019/6214.
Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A.K., & Najah, Z.l. (2018). Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan Di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Journal Of Ners And Midwifery. 5 (2): 268-278.
Mukaramah, N. and Wahyuni (2020) “Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Rt 08 , 13 dan 14 Kelurahan Mesjid Kecamatan Samarinda Seberang 2019,” Borneo Student Research, 1(2), pp. 750–754.
Murti, L. M., Budiani, N.N. and Darmapatni, M. W. G. (2020) “Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi balita dengan Kejadian Stunting Anak Umur 36-59 Bulan Di Desa Singakerta Kabupaten Gianyar,” Jurnal Ilmiah Kebidanan, 8, pp. 63–69.
Ni’mah, K. and Nadhiroh, S. R. (2015) „Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu dengan Wasting dan Stunting pada Balita Keluarga Miskin‟, Media Gizi Indonesia, 10(1), pp. 84–90.
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2014) Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Olsa, E. D., Sulastri, D. and Anas, E. (2018) “Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Stunting pada Anak Baru Masuk Sekolah Dasar di Kecamanatan Nanggalo,” Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), p. 523.
Paramita, L. D. A, Devi, N. L. P. and Nurhesti, P. O. Y. (2021) “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Mengenai Stunting Dengan Kejadian Stunting Di Desa Tiga, Susut, Bangli”, Community of Publishing In Nursing (COPING), 9(3), pp. 323-331.
Permatasari, T. A. E. (2021) “Pengaruh Pola Asuh Pembrian Makan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita”, Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 14(2), p. 3.
Rahmandiani, R.D. et al. (2019) “Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Tentang Stunting Dengan Karakteristik Ibu dan Sumber Informasi di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang”, Jurnal Sistem Kesehatan, 5(2), pp. 74–80.
Setiawan Eko, Machmud Rizanda, & Masrul. (2018), Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan
di wilayah kerja puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur kota Padang tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas 2018; 7(2).
Soeracmad, Y., Ikhtiar, M., and Bintara, A. S. (2019). Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tangga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Puskesmas Wonomulyo Kabupaten polewali Mandar Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2).
Syamruth, Y. K., Kadiwanu, D., & Mangu, V. P. (2022) ROAD MAP DAN RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING, ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI KOTA KUPANG TAHUN 2023-2026. Kota Kupang.
TNP2K (2017) 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Stunting. Jakarta. UNICEF (2015) UNICEF’s Approach to Scaling Nutrition for Mother and Their Child. New York: Programme Division.
Widyaningsih, Kusnandar and Anantanyu (2018) “Keragaman Pangan, Pola Asuh Makan dan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan”, Jurnal Gizi Indonesia, 7(1), pp. 22–29.
Wulandini, P., Efni, M. and Marlita, L. (2020) “Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Balita Tentang Stunting Di Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru 2019,” Collaborative Medical Journal (CMJ), 3(1), pp. 8– 14.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Hendrika Octavia Nugraheni Kitu, Yendris Krisno Syamruth, Sigit Purnawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
Penulis mengakui bahwa SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat) sebagai publisher yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain, seperti: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dan lain-lain. Dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat).