Faktor Penentu Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Natarandang Kabupaten Ngada
DOI:
https://doi.org/10.55123/sehatmas.v3i3.3465Keywords:
Stunting, Toddlers, DeterminantsAbstract
Stunting is a condition of growth failure in children under five where the length or height of the child is too short for their age due to chronic malnutrition. Malnutrition can occur since the baby is in the womb and only appears after two years of age. This study aims to analyze what factors influence the incidence of stunting in children under five years of age in the working area of Puskesmas Natarandang, Ngada Regency. This type of research is an analytic survey with a Case-Control Study research design. The sample size was 98 toddlers selected by proportional stratified reandom sampling. Data analysis used was univariate, bivariate and multivariate analysis with chi square test and multiple logistic regression. The results showed that the factors that influenced the incidence of stunting were the mother's education level (p=0.001), mother's occupation (p=0.000), family size (p=0.000), level of maternal nutritional knowledge (p=0.000), history of illness (p=0.002), feeding practices (p=0.000), health care practices (p=0.008) and environmental hygiene and santation practices (p=0.000), while the factor that did not affect the incidence of stunting was the family income level (p=1.000). The determinants of stunting were environmental hygiene and sanitation practices (OR=16.658) feeding practices (OR=9.217) and the level of maternal nutritional knowledge (OR=7.191).
Stunting is a condition of growth failure in children under five where the length or height of the child is too short for their age due to chronic malnutrition. Malnutrition can occur since the baby is in the womb and only appears after two years of age. This study aims to analyze what factors influence the incidence of stunting in children under five years of age in the working area of Puskesmas Natarandang, Ngada Regency. This type of research is an analytic survey with a Case-Control Study research design. The sample size was 98 toddlers selected by proportional stratified reandom sampling. Data analysis used was univariate, bivariate and multivariate analysis with chi square test and multiple logistic regression. The results showed that the factors that influenced the incidence of stunting were the mother's education level (p=0.001), mother's occupation (p=0.000), family size (p=0.000), level of maternal nutritional knowledge (p=0.000), history of illness (p=0.002), feeding practices (p=0.000), health care practices (p=0.008) and environmental hygiene and santation practices (p=0.000), while the factor that did not affect the incidence of stunting was the family income level (p=1.000). The determinants of stunting were environmental hygiene and sanitation practices (OR=16.658) feeding practices (OR=9.217) and the level of maternal nutritional knowledge (OR=7.191).
Downloads
References
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada (2022) ‘Data Balita Stunting Hasil e-PPGBM Kabupaten Ngada Provinsi Nusa Tenggara Timur’.
Fallo, M.V., Nur, M.L. and Ndoen, E. (2023) ‘Hubungan Antara Pengtahuan Gizi dan Pola Aasuh Ibu dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Bijaepsu Kabupaten Timor Tengah Utara’, 13(2), pp. 107–115.
Hanani, Z. and Susilo, R. (2020) ‘Hubungan Praktik Pemberian Makan dan Konsumsi Pangan Keluarga dengan Kejadian Stunting Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibagor’, 10(8), pp. 172–182.
Hastatiarni, Parellangi, A. and Syukur, N.A. (2023) ‘Hubungan ASI Eksklusif, Mp-Asi dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Sekatak Buji’, 01(04), pp. 608–617.
Hina, S.B.G.. and Picauly, I. (2021) ‘Hubungan Faktor Asupan Gizi, Riwayat Penyakit Infeksi dan Riwayat Asi Eksklusif dengan Kejadian Stunting di Kabupaten Kupang’, Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan, 10(2), pp. 61–70. Available at: https://doi.org/10.51556/ejpazih.v10i2.155.
Holbala, D.P.A. (2021) ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Batakte Kecamatan Kupang Barat Tahun 2019’, Universitas Nusa Cendana, pp. 1–144.
Lemaking, V.B., Manimalai, M. and Herliana Monika Azi Djogo (2022) ‘Hubungan Pekerjaan Ayah, Pendidikan ibu, Pola Asuh dan Jumlah Anggota Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang’, Ilmu Gizi Indonesia, 5(2), p. 123. Available at: https://doi.org/10.35842/ilgi.v5i2.254.
Lobo, W.I., Henny Talahatu, A. and Riwu, R. (2019) ‘Faktor Penentu Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Alak Kota Kupang’, Media Kesehatan Masyarakat, 1(2), pp. 59–67.
Lubis, S.Z. (2022) ‘Determinan Kejadian Stunting di Puskesmas Alue Bilie Kabupaten Nagan Raya’, Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan, 3(1), p. 74. Available at: https://doi.org/10.30867/gikes.v3i1.721.
Mentari, S. and Hermansyah, A. (2019) ‘Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Status Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Upk Puskesmas Siantan Hulu’, Pontianak Nutrition Journal [Preprint]. Available at: https://doi.org/10.30602/pnj.v1i1.275.
Muhamad, F., Wahyudin and Aliyah (2020) ‘Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Ibu Balita dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas X Kabupaten Indramayu’, Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 2(1), p. 13
Ningsih, S. et al. (2023) ‘Hubungan Praktik Pemberian Makan dan Hygiene Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan’, Pontianak Nutrition Journal, 6(15018), pp. 1–23.
Nurbawena, H., Utomo, M.T. and Yunitasari, E. (2021) ‘Hubungan Riwayat Sakit dengan Kejadian Stunting pada Balita’, Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 3(3), pp. 213–225. Available at: https://doi.org/10.20473/imhsj.v3i3.2019.213-225.
Nurmalasari, Y., Anggunan and Febriany, T.W. (2020) ‘Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-59 Bulan di Desa Mataram Ilir Kecamatan Seputih Surabaya’, Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(2), pp. 205–211. Available at: https://doi.org/10.33024/jkm.v6i2.2409.
Oktafirnanda, Y., Harahap, H.P. and Chaniago, A.D. (2021) ‘Analisis Hubungan Pengetahuan, Pendapatan, Pola Makan dengan Kejadian Stunting’, Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(4), pp. 613–619. Available at: https://doi.org/10.33024/jkm.v7i4.4928.
Rahayu, A. et al. (2018) Stunting dan Upaya Pencegahannya, Buku stunting dan upaya pencegahannya.
Riestanty, A. (2016) Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Pola Konsumsi Balita dengan Status Gizi Balita Umur 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Samigaluh I Kulon Progo Yogyakarta.
Savita, R. and Amelia, F. (2020) ‘Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin dan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian Stunting pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan’, Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang.
Setiawati, E., Fajar, N.A. and Hasyim, H. (2022) ‘Hubungan Keperawatan Anak dan Kebersihan Diri dengan Kejadian Stunting’, Jurnal Kesehatan, 7(2), pp. 346–352.
United Nations Children’s Fund (1998) The State of the World ’ S Children 1998.
United Nations Children’s Fund (2021) ‘Levels and Trends in Child Malnutrition’, World Health Organization.
Utami, S., Astuti, I.T. and Khasanah, N.N. (2021) ‘Hubungan Status Ekonomi Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Baduta Usia 6-23 Bulan di Kelurahan Tanjungmas Semarang’, pp. 199–206.
Yulnefia and Sutia, M. (2022) ‘Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar’, Jambi Medical Journal, 10(1), pp. 154–163.
World Health Organization (2019) Nutrition landscape Information System, Nutrition Landacape Information System (NLIS). Available at: https://doi.org/10.1159/000362780.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Febby Magda Sulima, Anna Henny Talahatu, Marselinus Laga Nur

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
Penulis mengakui bahwa SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat) sebagai publisher yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain, seperti: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dan lain-lain. Dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat).