Analisis Perbandingan Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah (TBABS) di Desa dan Kota

Authors

  • Dian Fitriyani Mosa Basa Universitas Nusa Cendana
  • Lewi Jutomo Universitas Nusa Cendana
  • Marselinus Laga Nur Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.55123/sehatmas.v4i1.4130

Keywords:

Determinant Analysis, Child Height, Energy Concumption, Protein Consumption

Abstract

The nutritional status of children greatly determines the future of the next generation. However, many children in Indonesia experience nutritional problems, especially in low-income areas, which risks hampering their growth and development. Objective: This study aims to determine the determinants of height of children just entering school in villages and cities. This research used a comparative analytical design with a cross-sectional approach which was carried out in two schools respectively, namely in a village and a city, Ende Regency. The number of samples used was 76 children from class 1. Data collected included height, level of energy and protein consumption. Data analysis includes univariate analysis to describe variables and bivariate analysis to test differences. The results of statistical analysis show that there is a significant difference between the height of children in villages and cities (p = 0.000), where the average height of children in cities is higher than children in villages. Conclusion: The conclusion shows that the average height of children just entering school in villages is lower than in cities, as is the level of energy and protein consumption of children just entering school.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abunain, D. 1988. Pengukuran Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah Dasar Sebagai Metode Identifikasi dan Penilaian Keadaan Gizi Penduduk: Pengalaman di Tiga Propinsi. Gizi Indonesia, 13(2), 40-50.

Adiputra, I.M.S., Trisnadewi, N.W., Oktaviani, N.PW., Munthe, S.A., Hulu, V.T., Budiastutik, I., Faridi, A., Ramdany, R., Fitriani, R.J., Tania, P.O.A., Rahmiati, B.F., Lusiana, S.A., Susilawaty, A., Sianturi, E., & Suryana. 2021. Metodologi Penelitian Kesehatan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Anggita, I.M., & Nauri. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta.

Anindita, P. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga , Kecukupan Protein dan zink dengan Stunting pada Balita usia 6-35 Bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat , Vol 1 No 2617-626

Atmarita, F. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Editor. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII: Jakarta.

BKKBN. 2013. Laporan BKKBN Tahun 2013. Jakarta: BKKBN.

Byers, S. 2008. Introduction to Forensic Anthropology. Pearson: Boston.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1999. Indonesia Sehat 2010, Visi Baru, Misi Kebijaksanaan dan Strategi Pembangunan Kesehatan. Jakarta.

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Siallagan, F.E.R., Junitha, I.K., & Setyawati, I. 2022. Tinggi dan Berat Badan Siswa Umur 10-12 Tahun di Sekolah Pedesaan dan Kota : SD di Desa Pinang Sebatang Timur dan Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Simbiosis, 10(1).

Glinka, J. 2008. Metode Pengukuran Manusia. Surabaya: Airlangga.

Gultom, M. 2010. Perlindungan Hukum terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Hapsari, W. 2018. Hubungan Pendapatan Keluarga , Pengetahuan Ibu Tentang Gizi, Tinggi Badan Orang Tua, Dan Tingkat Pendidikan Ayah Dengan Kejadian Stunting pada Anak Umur 12-59 Bulan. Fakultas Kedokteran : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Ircham, M. 2008. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Fitranaya.

Jahari, A. 2004. Penilaian Status Gizi Berdasarkan Antropometri. Bogor: Puslitbang Gizi dan Makanan.

Jameson., Fauci., Kasper., Hauser., Longo., & Loscalzo. 2008. Severe Sepsis and Septic Shock. Harison’s: Principles of Internal Medicine 17th Ed. USA: The McGraw Hill Companies.

Koesnan, R.A. 2005. Susunan Pidana dalam Negara Sosialis Indonesia. Bandung: Sumur.

Lesmana. 2012. Definisi Anak. Retrieved from http://www.kompasiana.com/ales mana/definisi- anak_55107a56813311573bbc6520.

Prasad, A. 2012. Estimation of Human Stature From Length of Ulna in Marathwada Region of Maharasthra. International Journal of Biological & Medical Research, 3(4), 2337- 2341.

Santrock, J.W. 2002. Adolescence: Perkembangan Remaja. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

Sebataraja, L. R., Fadil O dan Asterina . 2014. Hubungan Status Gizi dengan Status Sosial Ekonomi Keluarga Murid Sekolah Dasar d Daerah Pusat dan Pinggiran Kota Padang. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas : Padang

Sabrina Nuri. 2018. Hubungan Sosial Ekonomi dan Tinggi Badan Orang tua dengan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah (TBABS) SD Kelas I di Desa Tanjung Mulia Kec. Pagar Merbau Kab. Deli Serdang

Schteingart, D.E. 2012. Gangguan Kelenjar Hipofisis. Dalam: Price, S.A. dan Wilson, L.M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Setiyohadi. 2007. Penyakit Osteoporosis. Retrieved from http://www.medica store.com/osteoporosis/index.

Sit, M. 2015. Psikologi Pengembangan Anak Usia Dini. Medan: Perdana Publishing.

Snell, R.S. 2012. Anatomi Klinik Berdasarkan Sistem. Dialihbahasakan oleh Suguharto L. Jakarta: EGC.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alphabeta.

Sulastri, Delmi. 2012. Faktor Determinan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas : Padang

Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tortora, G, J., & Derrickson, B. 2011. Principles of Anatomy and Physiology Maintenance and Continuity of The Human Body 13 th Edition. USA: John Willey dan Sans Inc.

UNICEF. 1998. The State of The World Children. New York (UK): Oxford University Press.

Downloads

Published

2025-01-25

How to Cite

Dian Fitriyani Mosa Basa, Lewi Jutomo, & Marselinus Laga Nur. (2025). Analisis Perbandingan Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah (TBABS) di Desa dan Kota. SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 4(1), 1–8. https://doi.org/10.55123/sehatmas.v4i1.4130